TpWiTpr5BSO0BSC7GpOpGpdiGd==

Family Support Group, Lapas Banjarbaru Hadirkan Keluaga Warga Binaan

RadarJawa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru bekerja sama dengan Roemah Pelita Bangsa menggelar kegiatan Family Support Group (FSG) yang berlangsung di Aula Lapas, Jumat (30/8). Kegiatan tersebut dihadiri para Konselor Adiksi seraya mendampingi peserta rehabilitasi berjumpa dengan keluarganya.

 Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, memberikan sambutan hangat dan penuh apresiasi kepada keluarga Warga Binaan. "Kami ucapkan terimakasih atas kehadiran bapak dan ibu dalam acara Family Support Group ini. Dukungan keluarga sangatlah penting dalam proses pemulihan dan kami berharap setelah selesai menjalani program rehabilitasi, Warga Binaan bisa kembali ke masyarakat dengan semangat baru untuk menjalani kehidupan yang lebih baik," ucap Wayan.

 Sebelumnya, Dedy Safitri selaku Kepala Sub Seksi Perawatan menyampaikan Family Support Group dirancang untuk melibatkan keluarga dalam proses rehabilitasi Warga Binaan, dengan harapan memperkuat dukungan emosional dan moral dari keluarga. "Dukungan keluarga dapat memberikan penguatan terhadap Warga Binaan yang menjalani proses rehabilitasi dan pasca rehabilitasi serta meningkatkan rasa percaya diri agar cepat pulih dan siap kembali ke lingkungan masyarakat," ujar Dedy.

 Sementara itu, Bharata Ariedona dari Yayasan Roemah Pelita Bangsa mengapresiasi program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Lapas Banjarbaru. Ia juga menyampaikan seminar edukasi tentang peran keluarga dalam pemulihan penyalahgunaan narkoba.

 Menurut Bharata, pemulihan bukan merupakan hal mudah di mana semua anggota keluarga harus mengetahui dan menyadarinya. Jika tidak menyadarinya, mereka bisa menyimpan harapan terlalu tinggi serta menjadi marah dan sangat kecewa jika pemulihan kecanduaan tidak menjadi sesuai harapan mereka.

 "Saat awal pemulihan, mereka "membutuhkan komitmen sendiri" dari diri sendiri dan semua orang (keluarga, pasangan, dan teman) agar  dapat mendukung untuk memulai perjalanan pemulihan. Dalam masa pemulihan, perlu adanya peran dari keluarga, dimana keluarga sebagai salah satu "Agent Of Change" menjadi tempat penting bagi setiap anggota yang berada di dalamnya," kata Bharata.

 Lebih lanjut, Bharata menjelaskan keluarga harus memberikan dukungan dan motivasi secara konsisten, kepercayaan, penghargaan atas setiap perbaikan dan kemajuan yang dilakukan, serta tidak mengungkit masa lalu dengan sengaja. Hal itu semua akan sangat membantu pemulihan pecandu.

 "Begitu pentingnya dukungan keluarga yang dapat memberikan penguatan terhadap klien yang menjalani proses rehabilitasi dan paskarehabilitasi serta meningkatkan rasa percaya diri pecandu agar dapat cepat pulih dan siapke mbali ke dalam lingkungan masyarakat," tegas Bharata.

 Dalam kegiatan tersebut, perwakilan Warga Binaan membacakan sebuah puisi yang menggambarkan kerinduan yang begitu mendalam terhadap keluarganya. Suasana haru dan air mata tercurahkan pada momen bermaaf-maafan dan melepas rindu oleh Warga Binaan dan keluarganya. 

 Salah seorang Warga Binaan, Doni, menyampaikan rasa bahagianya karena bisa bertemu dengan orang tua, istri, dan anaknya dalam acara tersebut. "Luar biasa senangnya bisa bertemu langsung dengan mereka, melepas rindu dan berbagi kisah. Terima kasih Lapas Banjarbaru sudah menghadirkan keluarga untuk kami," tuturnya.

 Seorang Ibu, Arbainah, juga mengungkapkan rasa senangnya ketika bertemu dengan anaknya. "Sangat bahagia bertemu dengan anak kami satu-satunya. Kami terima kasih banyak kepada para petugas Lapas Banjarbaru yang sudah membina anak kami hingga bisa ikut program rehab ini," ucapnya,

 Sebagai informasi, kegiatan FSG ini merupakan salah satu kegiatan terakhir dalam program rehabilitasi sosial di Lapas Banjarbaru. Kegiatan rehabilitasi sosial ini berlangsung selama enam bulan mulai Maret hingga Agustus 2024 dengan jumlah peserta sebanyak 100 Warga Binaan.

Komentar0

Type above and press Enter to search.