Radarjawa – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah secara rutin menggelar pembinaan kerohanian bagi warga binaan. Pembinaan ini bertujuan menumbuhkan sikap optimis dan sukseskan program reintegrasi sosial bagi warga binaan.
Bertempat di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa, kegiatan pembinaan kerohanin warga binaan kristiani melalui ibadah minggu ini dipimpin oleh Pendeta, A. Tobigo dari Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Masomba Palu dengan tema Khotbah “Janji Tuhan Itu Pasti", Minggu (13/10).
Kepala Rutan Palu, Yansen, menuturkan pembinaan kerohanian dan Reintegrasi sosial sebagai upaya untuk membangun kembali kepercayaan sosial warga binaan. "Warga binaan akan dibekali ilmu agama sehingga dapat meningkatkan iman dan Taqwanya. Tujuannya adalah untuk membantu warga binaan menjadi individu yang lebih baik, mengenali kesalahan, dan memperbaiki diri," ujar Yansen.
"Kami berharap adanya perubahan karakter dan prilaku warga binaan ke arah yang lebih baik dan bekal-bekal yang didapatkan selama menjalani pembinaan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari saat kembali kelingkungan masyarakat," harap Yansen.
Senada, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, mendukung penuh setiap program-program positif yang dilakukan jajaran Lapas/Rutan di lingkungan Kemenkumham Sulteng dalam upaya mewujudkan tujuan Pemasyarakatan, salah satunya meningkatkan kualitas kepribadian warga binaan.
"Pembinaan merupakan salah satu fungsi pemasyarakatan sebagai upaya dalam membantu warga binaan menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa mendatang. Harapan kami, pembinaan rohani yang rutin digelar berdampak positif dalam mewujudkan revolusi mental warga binaan," ujar Hermasyah. (Ra)
Komentar0