RadarJawa – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) terus berkomitmen melibatkan Warga Binaan dalam kegiatan produktif melalui langkah nyata yaitu program Cetak Sawah Rakyat. Guna mewujudkan hal tersebut, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru turut serta dalam peninjauan dan pemantauan lahan Brigade Pangan di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Selasa (3/12).
Kegiatan pemantauan dan persiapan lahan pangan ini dihadiri oleh Sekretaris Ditjenpas, Gun Gun Gunawan, didampingi Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan, Erwedi Supriyatno, Direktur Pengamanan dan Intelijen, Kombes Pol. Tatan Dirsan Atmaja, Pelaksana Tugas Kepala BPSDM Imigrasi dan Pemasyarakatan, Aman Riyadi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manuska Kalimantan Selatan, Jumadi, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
Gun Gun Gunawan menekankan program ini tidak hanya untuk memperkuat ketahanan pangan, tetapi sebagai sarana pembinaan yang terintegrasi bagi Warga Binaan. “Program ini menunjukkan bahwa Warga Binaan bukan hanya berfungsi sebagai penerima pembinaan, tetapi juga sebagai bagian penting dalam merealisasikan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Asta Cita Presiden melalui lahan produktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ungkapnya.
Lahan Brigade Pangan yang terletak di Desa Bati-Bati merupakan lahan milik masyarakat yang dikelola bersama dengan pemerintah. Dengan skema pembagian hasil 70% untuk masyarakat dan 30% untuk pemerintah, program ini membangun kolaborasi sinergis antara masyarakat, Ditjenpas, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, dan Kementerian Pertanian.
Sebagai bagian dari persiapan, Ditjenpas juga akan melakukan penilaian terhadap 17 Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di Kalimantan Selatan untuk memilih Warga Binaan yang akan terlibat dalam program ini. Selain itu, sosialisasi dan pendampingan teknis pertanian akan dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Dinas Tanaman Pangan untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan program ini.
“Kami yakin program ini akan membawa manfaat besar. Tidak hanya untuk ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan kesempatan bagi Warga Binaan untuk memperoleh keterampilan baru yang bermanfaat ketika mereka kembali ke masyarakat," tegas Gun Gun.
Pejabat Bupati Tanah Laut, Syamsir, menyambut baik program ini. "Kami telah menyiapkan lahan seluas 64 hektar dari target 100 hektar. Untuk mempercepat pembukaan lahan, kami mengerahkan 11 ekskavator dan tiga longarm. Dibantu oleh Warga Binaan, penanaman perdana akan dilakukan pada Januari 2025. Semua komponen telah siap, demi mewujudkan pangan untuk negeri, pangan untuk bangsa,” kata Syamsir.
Sementara itu, Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa berkomitmen mendukung penuh program brigade pangan dengan melibatkan ratusan Warga Binaan. Keterlibatan Warga Binaan dalam program ini bukan hanya untuk mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga sebagai bagian dari pembinaan kemandirian.
"Kami sangat mendukung penuh program brigade pangan ini dan sesuai arahan pimpinan kami akan mengerahkan ratusan Warga Binaan untuk menyukseskannya. Menindaklanjuti hasil peninjauan lahan, kami akan segera melakukan asesmen kepada ratusan Warga Binaan yang nantinya akan terlibat dalam pengolahan lahan, penanaman hingga panen," terang Wayan.
Komentar0