RadarJawa – Prestasi membanggakan datang dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Amuntai. Dua orang petugasnya, Raka dan Wardana, akan mewakili Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Kalimantan Selatan Cabang Olahraga Kickboxing yang digelar di Banjarmasin pada akhir April 2025 ini.
Raka akan berlaga di kelas 63 kg, sementara Wardana bertanding di kelas 54 kg. Keduanya tampil sebagai atlet pilihan setelah menjalani latihan disiplin selama setahun terakhir, berlatih rutin tiga kali seminggu setiap hari Jumat, Sabtu, dan Ahad selama kurang lebih dua jam, mulai pukul 16.00 hingga 18.00 WITA.
Mereka merupakan bagian dari tim resmi yang berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) HSU, dengan struktur kepengurusan yang diketuai oleh Muhammad Ali Hasymi. Sementara itu, Yanderi, petugas Lapas Amuntai yang juga menjabat sebagai Sekretaris dan Head Coach tim, menjadi sosok penting di balik pembinaan para atlet.
"Kami berlatih tidak hanya untuk menang, tapi juga untuk menanamkan semangat disiplin dan sportivitas. Ini pertama kalinya kami mewakili HSU di ajang resmi. Target kami tentu membawa pulang medali, namun pengalaman dan keberanian untuk tampil adalah kemenangan tersendiri," ujar Raka yang merupakan salah satu petugas Pengamanan di Lapas Amuntai.
Keikutsertaan petugas Lapas dalam Kejurprov ini tak hanya menjadi kebanggaan internal, tetapi juga bukti bahwa institusi pemasyarakatan bisa berkontribusi positif dalam dunia olahraga. Selain menginspirasi rekan sejawat, mereka juga membuktikan bahwa semangat juang bisa tumbuh dari mana saja, bahkan dari balik tembok Lapas.
Event ini juga menjadi batu loncatan penting bagi mereka untuk melaju ke ajang yang lebih besar, yakni Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Selatan yang dijadwalkan berlangsung pada November 2025. Dengan semangat tinggi, dukungan penuh dari pelatih, dan kerja keras yang konsisten, tim kecil dari Lapas Amuntai ini siap menciptakan kejutan.
"Semoga langkah kami bisa menginspirasi, bahwa siapa pun bisa menjadi bagian dari perubahan, dari prestasi, selama ada kemauan dan disiplin," tambah Wardana dengan penuh semangat.
Kejurprov kali ini bukan sekadar ajang pertandingan, tapi panggung pembuktian bahwa bakat dan semangat bisa tumbuh dari mana saja—bahkan dari balik institusi yang sering luput dari sorotan publik.
Selain itu, “Ini debut kami di Kejurprov. Target kami minimal membawa pulang pengalaman, tapi tentu kami berharap bisa bawa medali juga,” ujar Yanderi yang juga mengantongi lisensi Wasit Nasional. Ini juga sudah merupakan prestasi yang membanggakan.
Langkah mereka di ring Kejurprov bukanlah akhir, tetapi awal dari perjuangan panjang menuju panggung yang lebih besar. Dan siapa tahu—dari Lapas Amuntai, lahir atlet dan pelatih yang kelak mengharumkan nama Kalimantan Selatan di kancah nasional.
Karena pada akhirnya, kemenangan sejati adalah tentang keberanian untuk melangkah dan tekad untuk terus maju.
Komentar0